Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Friday, June 19, 2015

Rhinitis (Inflamasi cavum nasi)

Rhinitis Akut

1. Common Cold (Coryza/Flu)

  • Etiologi: virus
    • Ada yang mengatakan bahwa mulai 2 hari pertama hampir selalu disebabkan oleh viral sedangkan pada hari ke-3 dan selanjutnya biasanya sudah kombinasi antara viral dan bakteri.
  • Patologi
    • Iskemia mukosa => nyeri
    • Mukosa udem, hiperemi => rasa panas
    • sekresi seromukus akibat glandula submukosa yang aktif (ingusan)
    • infeksi sekunder : streptococcus hemolitik, pneumococcus, staphylococcus, H influenza, Klebsiela pneumoni, N catarrhalis
    • Virus pathogen : v. influenza, v. picorna, v. coxsackie, v. echo, Retrovirus, Rhinovirus,  adenovirus,v. parainfluenza.






Gambar di samping adalah perkembangan Sinus paranasalis berdasarkan usia, dari lahir hingga dewasa. Pada beberapa kasus ada yang sinus frontalisnya tidak terbentuk di salah satu sisi, bahkan ada yang bilateral.

Membran Mukosa Hidung dan Sinus Paranasal Serta Inervasinya

Anatomi



1. Pars Respiratorius


  • Luasnya sekitar 2/3 inferior septum nasi
  • Terdiri dari dinding lateral cavum nasi inferior, concha superior, basis
  • Sel epitel kolumner bersilia dan berwarna pink, berisi sel Goblet
  • 1/2 bagian superior nasopharyng, sinus paranasal (SPN), ductus nasolacrimalis, tuba auditoria

2. Pars Olfactorius (Membrana Schnederian)


  • Bagiannya 1/3 superior septum nasi, tepatnya pada atap cavum nasi dan banyak serabut saraf
  • Terdiri dari dinding lateral cavum nasi superior, concha superior
  • Sel epitel kolumner tak bersilia, warna kekuningan
  • Berisi glandula serosa Bowmann
  • Terdiri dari : Sel olfactorius bipolar (rambut olfactorius permukaan membran mukosa), sel penyokong, sel basal: berisi pigmen kuning

Inervasi

Gangguan Penghidu

1. Anosmia

Anosmia adalah hilangnya sensasi penghidu yang biasanya disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain :

  • Obstruksi nasal: polip, konka hipertropi, septum udem
  • Rhinitis alergika (karena adanya hipertrofi concha) ; Rhinitis atropikan (mukosa sudah mengalami atrofi sehingga afektor olfactorius ikut mengalami atrofi)
  • Neuritis perifer (adanya kerusakan pada n.Olfactorius)
  • Trauma
  • Lesi intra kranial
  • Ionisasi zinc menyebabkan neuritis olfactorius
  • Paparan gas perusak => bromine, bisa menyebabkan nerutitis olfactorius

2. Cacosmia

Prinsipnya ada partikel bau yang memicu afektor/sel-sel anorgan di 1/3 superior cavum nasi. Sensasi busuk disebabkan faktor internal, misalnya :

Anatomi Hidung (Organ Penghidu dan Organ Pernapasan)

Hidung terdiri beberapa hal berikut:

1. Hidung bagian luar.

Cutis, subcutis, jaringan fibrofatty, glandula sebacea.


Rangka hidung terdiri dari bagian tulang dan bagian kartilago (tulang rawan). Cartilago nasi lateralis, cartilasgo triangularis membentukan atap. Cartilago alaris major (Ujung hidung) dengan Crus laterale dan Crus mediale membentuk Ala nasi.